BBT Indosat Smartfren Telkomsel Telkom XL Axiata Smart
Sundoro
General Manager Opyan
Memantapkan Performansi Mendukung Industri Telekomunikasi
19 August 2011
Tren Panggilan Interkoneksi Turun
JAKARTA Jumlah panq-qilan interkoneksi dan pendapatan dari layanan ini terus menqalami penurunan selama 3 tahun berturut-turut dan diprediksi terus berlanjut.

Asosiasi Kliring Telekomunikasi (Askitel) mencatat jumlah panggilan interkoneksi atau antaroperator telekomunikasi sejak 2008 hingga 2010 mengalami penurunan rata-rata sebesar 5,5% per tahun. Tahun lalu jumlah panggilan interkoneksi tercatat sebanyak 17,8 miliar call.
"Jumlah panggilan interkoneksi tahun lalu turun 6,3% dibandingkan dengan 2009 sebesar 18,9 miliar call. Penurunan jumlah penggilan juga berpengaruh pada penurunan jumlah durasi percakapan dan pendapatan," ujar Sekjen Askitel Rakhmat Junaid, kemarin.

Dia menjelaskan jumlah durasi percakapan mengalami penurunan rata-rata 6.8% per tahun sejak 2008 hingga 2010. Tahun lalu jumlah durasi sebanyak 24,1 miliar menit, turun 6% dibandingkan 2009 dengan 26,1 miliar menit.

Sepanjang kualtal 1/2011 jumlah durasi juga mengalami penurunan sebesar 6,3% menjadi 5.7 miliar menit dibandingkan dengan kuartal 1/2010 sebanyak 6,1 miliar menit.

Pertumbuhan pendapatan operator telekomunikasi dari percakapan telepon {voice) antaroperator ini juga turun meskipun belum sebesar penurunan pada volume dan durasi.

Jumlah pendapatan interkoneksi pada 2010 mengalami penurunan tipis, yaitu 0.01 % menjadi Rp8,25 triliun dibandingkan dengan pendapatan pada 2009 sebesar Rp2,851 triliun.

Data terakhir pada kuartal 1/2011 terjadi penurunan sebesar 2,3% menjadi Kpi.1) triliun dibandingkan dengan kuartal 1/2010.

Askitel berdiri sejak 7 tahun lalu, saat ini sebanyak 12 operator penyelenggara jaringan telekomunikasi telah bergabung menjadi anggota.

Syakieb A. Sungkar, Direktur Sales PT Axis Telekom Indonesia (Axis) mengatakan beberapa tahun terakhir strategi operator besar adalah melin-dungi jumlah pelanggan mereka dengan menawarkan tarif telepon on net (sesama operator), lebih besar dibandingkan dengan tarif off net (antaroperator).

"Hal tersebut dilakukan untuk melindungi jumlah pelanggan mereka agar tidak menggunakan nomor operator lain. Kami sendiri sebagai operator baru memiliki strategi untuk menurunkan tarif off net untuk memperbesar jumlah pelanggan," ujarnya.

sumber: Bisnis Indonesia

 

 


// include "include/scroll.php";